Minggu, 08 Januari 2012

Pencalonan Dahlan Iskan Sebagai ketua umum PSSI


Dahlan Iskan akhir-akhir ini santer diusulkan menjadi ketua umum PSSI. Bermula dari pengprov Jatim yang mencalonkannya dalam bursa ketua umum dalam Kongres Luar Biasa yang akan diselenggarakan KPSI tiga bulan mendatang.

Usulan ini ternyata mendapat dukungan dari pengprov lain dan klub-klub yang ada terutama di lingkungan LSI. Setidaknya DKI Jakarta dan Jabar juga turut mendukung menteri BUMN ini sebagai calon ketumnya. Klub persija pun tak ketinggalan untuk memberikan suaranya bila Beliau mau untuk dicalonkan.

Dilema Sepakbola Indonesia

Sekarang ini sebenarnya perseteruan PSSI de facto Johar Arifin dengan KPSI -yang mengklaim didukung oleh lebih dari tiga ratus pengurus dan klub di seluruh Indonesia - sedang dalam proses mediasi yang dilakukan olek KONI . Dua kubu ini ternyata sama kuatnya sehingga membuat bingung sebenarnya sepakbola itu milik siapa dan untuk siapa ?

Pencalonan Dahlan Iskan dalam situasi seperti ini sangatlah tidak tepat waktunya, meskipun dalam beberapa hal pencalonan ini sangatlah ditunggu-tunggu - seakan terjadi krisis kepemimpinan di PSSI - oleh seluruh masyarakat pecinta sepakbola di Indonesia.

Masuknya nama Dahlan Iskan diharapkan dapat meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia. Dalam situasi seperti ini pencalonan beliau olah KPSI tidaklah tepat artinya KLB yang akan datang harus dari seluruh elemen yang ada , baik dari pssi ataupun pssi. Apalagi bila KLB itu tidak diakui oleh FIFA maka pencalonan inipun akan menghambat kerja dan kesibukan Pak Dahlan  Iskan.

Citra Dahlan Iskan seolah akan dijadikan tameng dibalik proses Kongres untuk menarik simpati pecinta sepak bola. Hal ini tidak boleh terjadi. Ada baiknya dua pihak berdamai dulu dan bersama-sama sepakat untuk mengadakan Kongres yang mendapat legitimasi dari AFC ataupun FIFA. Setelah itu baru kemudian mencalonkan ketua umumnya, - siapapun dia -.

Reaksi Dahlan Iskan

Sikap Dahlan Iskan sendiri sebenarnya menolak secara halus untuk pencalonan sebagai ketua umum. Dengan mengajukan syarat antara lain pengurus sepak bolah harus yang berumur 45 tahun ke bawah, lha dia sendiri sudah kepala enam otomatis dia tidak akan  bertindak apa-apa dan akan mendelegasikan wewenangnya kepada anggotanya yang muda-muda itu , betul kan.

Belum lagi kesibukan beliau sebagai menteri BUMN yang tidak bisa dikatakan ringan. Sangat berat dan waktu yang ada cuma tiga tahun saja untuk mengubah BUMN menjadi cerah dan sehat. Sangat disayangkkan apabila persoalan sepakbola harus membuat dia ikut turut tangan membenahinya. Bisa-bisa agenda besar negara bisa menjadi terhambat karena pecahnya konsentrasi beliau.

Peran Dahlan Iskan sebaiknya tidak perlu terjun langsung mengurusinya, cukup menulis di media massa tentang apa yang menjadi pemikirannya tentang sepak bola Indonesia. Dan semua pihak menyadari posisinya masing-masing , bersatu dan kompak dalam memutar roda kompetisi secara fair play. Dan akhirnya terpilih insan Tim Nasional yang tangguh , setangguh Garuda yang mengangkasa.

Bisakah Pengurus Sepak bola Indonesia mereformasi diri... Harus segera diselesaikan dan Tidak boleh terulang lagi di kemudian hari.

Webmasters Earn Money Here!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar